Analisa Bitcoin Menuju Breakout 100 Ribu Dolar Saat Supply Shock Menguat

Analisa Bitcoin Menuju Breakout 100 Ribu Dolar Saat Supply Shock Menguat

  • Penarikan Bitcoin dari bursa melonjak ke level tertinggi dalam tujuh tahun sementara setoran jatuh ke titik terendah delapan tahun
  • Perilaku investor memicu supply shock yang memperkuat peluang breakout harga Bitcoin
  • Struktur teknikal masih konsolidasi, kunci kenaikan ada pada area 109 ribu dolar

IndoTech - Analisa Bitcoin hari ini menyoroti perubahan besar perilaku pelaku pasar kripto, ketika arus koin keluar dari bursa justru meningkat tajam di tengah harga yang belum mencetak reli lanjutan. 

Data on-chain terbaru menunjukkan mayoritas investor memilih menarik Bitcoin ke dompet pribadi, sebuah sinyal kuat akumulasi jangka panjang yang mendorong prediksi harga Bitcoin berpeluang menembus 100 ribu dolar.

Lonjakan penarikan Bitcoin dari bursa menjadi faktor utama yang memperkuat narasi bullish. Data CryptoOnchain mencatat rata-rata eksponensial 30 hari transaksi penarikan dari Binance melonjak hingga sekitar 3.100 transaksi per hari pada awal Desember. Angka ini menjadi rekor tertinggi sejak 2018 dan mencerminkan keyakinan investor untuk menyimpan aset di luar bursa. Pola tersebut umumnya diasosiasikan pada fase akumulasi, bukan spekulasi jangka pendek.

Pada saat yang sama, aktivitas setoran Bitcoin ke Binance justru anjlok tajam. Rata-rata transaksi deposit 30 hari turun hingga kisaran 320 transaksi, terendah sejak 2017. Ketimpangan ekstrem antara penarikan dan setoran menciptakan kondisi supply shock, situasi ketika pasokan likuid di bursa menyusut drastis sementara permintaan berpotensi meningkat. Kondisi ini sering menjadi pemicu reli besar dalam siklus harga Bitcoin.

Dari perspektif analisa teknikal, Bitcoin masih bergerak dalam rentang konsolidasi lebar selama hampir satu tahun. Harga mingguan saat ini berada di area bawah rentang, sekitar 80.000–81.000 dolar. Area ini berperan sebagai support penting yang menjaga struktur pasar tetap stabil. Di sisi atas, zona resistensi kuat terbentuk di kisaran 117.000–122.000 dolar, namun sebelum mencapainya pasar harus merebut kembali level tengah sekitar 109.000 dolar.

Level 109.000 dolar menjadi kunci perubahan momentum. Sejak pertengahan 2025, area ini berulang kali menahan laju kenaikan harga. Penutupan mingguan yang kuat di atas level tersebut berpotensi membuka jalan menuju struktur bullish yang lebih besar. Selama level itu belum ditembus, Bitcoin cenderung bergerak sideways disertai tekanan lemah.

Indikator rata-rata pergerakan mingguan juga mendukung narasi konsolidasi. Garis MA 20 minggu dan 50 minggu mulai mendatar, sementara harga masih berada di bawah keduanya. Kondisi ini menandakan momentum belum sepenuhnya pulih. Jika support 80.000 dolar gagal dipertahankan, zona permintaan besar berikutnya berada di rentang 62.000–71.000 dolar, area yang secara historis berpotensi memunculkan minat beli kuat.

Dinamika Bitcoin turut berdampak pada pasar altcoin, khususnya sektor meme coin. Dalam skenario breakout Bitcoin di atas 109.000 dolar, aset berisiko tinggi seperti proyek meme berbasis game berpotensi kembali mencuri perhatian. Salah satunya adalah Pepenode, proyek kripto baru yang mengusung konsep permainan penambangan virtual berbasis web. Proyek ini berhasil menghimpun dana jutaan dolar meski pasar masih dalam fase konsolidasi.

Pepenode mencoba meniru pola pertumbuhan meme coin populer pada siklus sebelumnya, saat reli Bitcoin memicu lonjakan ekstrem pada aset spekulatif. Model permainannya memungkinkan pengguna membangun node virtual dan memperoleh token sebagai imbalan, tanpa kebutuhan perangkat keras mahal. Minat pasar terhadap model semacam ini biasanya meningkat ketika sentimen bullish Bitcoin kembali mendominasi.

Secara keseluruhan, kombinasi data on-chain dan struktur teknikal menunjukkan Bitcoin sedang berada pada fase krusial. Supply shock akibat penarikan masif dari bursa memperkuat peluang kenaikan harga, namun konfirmasi teknikal tetap diperlukan. Selama 109.000 dolar belum direbut kembali, pasar masih berada dalam masa penantian menuju fase price discovery berikutnya.


(*)

Post a Comment

0 Comments

close