Notification

×

Iklan

Iklan

Review Stranger Things Season 5 Vol 2 Pertunjukan Spektakuler yang Melawan Kerumitan Alur Cerita

Thursday, December 25, 2025 | Thursday, December 25, 2025 WIB
Review Stranger Things Season 5 Vol 2 Pertunjukan Spektakuler yang Melawan Kerumitan Alur Cerita

  • Aksi Spektakuler: Visual dan koreografi pertempuran tetap menjadi kekuatan utama yang memanjakan mata penonton.
  • Narasi yang Padat: Plot terasa semakin rumit dengan tambahan lore baru yang memaksa karakter banyak melakukan eksposisi dialog.
  • Risiko Karakter: Jumlah karakter yang terlalu banyak membuat beberapa tokoh ikonik tersisih dan fokus cerita menjadi terpecah.


IndoTech.eu.org - Review Stranger Things Season 5 Vol 2 menjadi perbincangan hangat bagi para penggemar setia serial horor fiksi ilmiah Netflix yang telah menemani kita selama hampir satu dekade. 

Di babak final ini, Stranger Things Season 5 menghadirkan taruhan yang lebih tinggi dengan aksi Upside Down yang memukau, kembalinya Vecna sebagai villain utama, serta upaya anak-anak Hawkins—yang kini sudah beranjak dewasa—untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran total. 

Meskipun dibayangi oleh alur cerita yang semakin kompleks dan teknis, serial garapan Duffer Brothers ini tetap berhasil mempertahankan pesona nostalgianya yang kuat, menjadikannya salah satu tontonan paling dinanti di tahun ini.


Poin-Poin Penting dalam Stranger Things Season 5 Vol 2

  • Evolusi Lore yang Membingungkan: Serial ini mencoba menjelaskan asal-usul Upside Down lebih dalam, yang kini digambarkan sebagai saluran menuju dimensi yang jauh lebih gelap. Saking rumitnya, banyak durasi habis hanya untuk adegan penjelasan plot antar karakter.
  • Visual dan Aksi Kelas Atas: Saat mesin produksinya bekerja maksimal, serial ini benar-benar luar biasa. Urutan aksi dan efek visualnya berada pada level sinematik yang setara dengan film blockbuster Hollywood.
  • Ketimpangan Porsi Karakter: Dengan total sekitar 17 karakter utama, fokus cerita terasa terbagi-bagi. Sayangnya, aktor veteran seperti Winona Ryder justru terasa tersisihkan, sementara beberapa karakter lain terjebak dalam subplot yang kurang esensial.
  • Masalah Logika Plot: Kecerdasan karakter seringkali berubah-ubah demi tuntutan naskah. Hal ini menjadi terlihat jelas saat penonton diberikan waktu jeda untuk merenungkan logika cerita di antara episode.
  • Sentimen Emosional yang Operatik: Meski secara logika sering goyah, Stranger Things tidak pernah gagal dalam memainkan emosi. Hubungan antar karakter tetap menjadi jangkar yang membuat penonton peduli pada nasib mereka.

Kesimpulan: Keajaiban di Tengah Kekacauan

Pada akhirnya, fakta bahwa serial ini tetap mampu memberikan pengalaman menonton yang seru adalah sebuah prestasi tersendiri. Stranger Things tetaplah sebuah pertunjukan megah yang gas pol di setiap episodenya. 

Meski ada banyak "pekerjaan rumah" naratif yang harus diselesaikan oleh Duffer Brothers—mulai dari mengalahkan Vecna hingga memberikan penutup emosional bagi belasan karakternya—serial ini masih memiliki daya pikat yang sulit ditolak.

Penantian menuju babak penutup ini memang penuh rintangan teknis, namun Hawkins selalu punya cara untuk mengejutkan kita semua. Mari kita lihat apakah mereka bisa menutup gerbang Upside Down selamanya dengan cara yang memuaskan.

Apakah Anda siap melihat akhir dari perjalanan Eleven dan kawan-kawan? Saya bisa membantu merangkum teori-teori penggemar jika Anda tertarik.


(*)


close