Notification

×

Iklan

Iklan

Target PAD Pariwisata Sumenep Terancam Meleset, Tapi Syukuran Calendar Event 2025 Tetap Digelar

Friday, December 26, 2025 | Friday, December 26, 2025 WIB
Target PAD Pariwisata Sumenep Terancam Meleset, Tapi Syukuran Calendar Event 2025 Tetap Digelar

  • PAD pariwisata Sumenep baru mencapai Rp 1.035.000.000, masih jauh dari target Rp 1,2 miliar meski tahun anggaran hampir berakhir.
  • Sebanyak 110 agenda wisata yang digelar sepanjang 2025 dinilai gagal memberikan dampak linear terhadap kenaikan pendapatan asli daerah.
  • Publik mengkritik langkah Bupati Sumenep yang justru menggelar syukuran dan bagi-bagi penghargaan di tengah rapor merah capaian sektor pariwisata.

IndoTech.eu.org - Sumenep -
Kinerja sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep kini berada di bawah mikroskop publik menyusul realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terancam meleset dari target tahunan.

Mengutip Radar Madura (26/12/2025), hingga penghujung Desember 2025, pundi-pundi pendapatan yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep baru menyentuh angka Rp 1,035 miliar.

Angka itu masih menyisakan selisih yang cukup lebar untuk mencapai target yang dipatok sebesar Rp 1,2 miliar, menciptakan kekhawatiran mengenai efektivitas promosi wisata daerah selama setahun penuh.

Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan, mengakui adanya tantangan besar dalam memenuhi ekspektasi pendapatan tahun ini. 

Ia membandingkan posisi saat ini dengan pencapaian tahun sebelumnya yang sedikit lebih tinggi.

”Kami terus berupaya untuk mencapai target, minimal sama dengan tahun kemarin,” tuturnya saat memberikan keterangan resmi. Tercatat pada tahun lalu, instansi ini berhasil menyumbangkan PAD sebesar Rp 1.052.000.000 ke kas daerah.

Meski waktu semakin sempit, Iksan tetap menyuarakan optimisme. Ia menaruh harapan besar pada lonjakan arus wisatawan selama momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Menurutnya, sisa kekurangan PAD tersebut akan dikejar melalui maksimalisasi kunjungan di berbagai destinasi unggulan di sisa hari tahun ini.

Infrastruktur di lokasi wisata diklaim telah diperbaiki, ditambah dengan skema promosi yang terus digenjot untuk menarik pelancong domestik maupun internasional.

”Tahun ini terdapat 110 event yang diselenggarakan Pemkab Sumenep. Semua itu dilakukan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Sumenep. Tahun depan juga sudah disiapkan berbagai event,” ucapnya menekankan komitmen pemerintah dalam menjaga gairah pariwisata.

Namun, di balik narasi optimisme tersebut, muncul sebuah ironi yang memantik kritik pedas dari publik. Di tengah ancaman kegagalan target PAD, Bupati Sumenep justru menggelar seremoni Syukuran Calendar Event 2025.

Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang ramah tamah, tetapi juga pemberian penghargaan kepada berbagai insan dan lembaga, termasuk pihak RSUD dan BUMD, yang dianggap berkontribusi aktif dalam menyukseskan agenda wisata.

Publik mulai mempertanyakan korelasi antara kemeriahan 110 event dengan dampak ekonomi nyata bagi daerah. Opini yang berkembang di tengah masyarakat mensinyalir adanya ketidakberesan yang bersifat terstruktur dan terencana dalam tata kelola pariwisata.

Sebagai nahkoda pemerintahan, Bupati Sumenep dinilai kurang cermat dalam mengkalkulasi output ekonomi dari setiap gelaran. 

Fakta bahwa PAD sektor pariwisata bergerak sangat lamban menjadi bukti autentik bahwa rentetan event sepanjang 2025 belum mampu menjadi motor penggerak pendapatan yang signifikan.

Langkah syukuran tersebut dianggap sebagai upaya diplomatis untuk menutupi rapor kurang memuaskan dari pelaksanaan calendar event 2025.

Ke depan, pemerintah daerah dituntut untuk lebih transparan dan berbasis data dalam menyusun event-event yang akan digelar, agar tidak hanya sekadar menjadi seremoni tanpa esensi peningkatan kesejahteraan melalui PAD.


(*)
close