Investasi Besar Garuda Yamato Steel Dorong Industri Baja Nasional dan Serap 800 Tenaga Kerja

Investasi Besar Garuda Yamato Steel Dorong Industri Baja Nasional dan Serap 800 Tenaga Kerja

  • PT Garuda Yamato Steel berinvestasi besar mentransformasi pabrik baja di Cikarang, Bekasi
  • Kapasitas produksi baja struktural naik signifikan dan menyerap sekitar 800 tenaga kerja baru
  • Proyek ditargetkan beroperasi penuh pada kuartal IV 2027 untuk menopang pembangunan nasional

IndoTech.eu.org - Industri baja Indonesia kembali menunjukkan pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya kebutuhan pembangunan nasional. 

PT Garuda Yamato Steel (GYS) melakukan investasi besar melalui transformasi fasilitas produksi di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, sebagai upaya memperkuat kapasitas industri baja struktural nasional dan mendukung proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta.

PT Garuda Yamato Steel melakukan ekspansi besar-besaran pada fasilitas produksinya di Cikarang, Bekasi. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi industri yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi baja struktural sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru. Perusahaan memproyeksikan penyerapan sekitar 800 tenaga kerja seiring meluasnya aktivitas operasional di kawasan tersebut.

Presiden Direktur PT Garuda Yamato Steel, Tony Taniwan, menjelaskan bahwa ekspansi ini ditandai melalui kerja sama strategis antara GYS dan SMS Group sebagai mitra teknologi internasional. Transformasi fasilitas produksi ini diarahkan untuk menjawab lonjakan permintaan material konstruksi, terutama dari proyek infrastruktur berskala besar.

"Transformasi kami pada plant BP-1, berfokus pada produk profil struktural besar pada varian IWF, Siku, U-Channel dan Sheetpile, dimana kami akan meningkatkan kapasitas produksi dari 400.000 ton per tahun menjadi 540.000 ton per tahun. Ini adalah peningkatan kapasitas yang cukup substansial, penyerapan tenaga kerja di 800 orang," ujar Tony di GYS, Cikarang Selasa (9/12/2025).

Ekspansi fasilitas produksi ini akan terintegrasi penuh dari hulu hingga hilir dalam ekosistem industri Grup GYS. Integrasi tersebut dinilai penting untuk menjaga efisiensi operasional, stabilitas pasokan bahan baku, serta memperkuat fondasi industri baja nasional sebagai penopang pembangunan jangka panjang. Dengan kapasitas terpasang yang terus meningkat, GYS menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain strategis di sektor baja struktural Indonesia.

"Secara keseluruhan, dengan integrasi dari hulu ke hilir, total kapasitas terpasang Grup GYS akan mencapai lebih dari satu juta ton per tahun. Ini memperkuat posisi kami sebagai pemain kunci dalam menyediakan bahan baku untuk pembangunan infrastruktur skala nasional," jelas Tony.

Proyek investasi di Cikarang akan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari instalasi peralatan hingga tahap uji coba komersial. Seluruh proses dikerjakan bersama mitra teknologi internasional dan berada dalam pengawasan ketat agar setiap target proyek tercapai sesuai jadwal. Perusahaan menargetkan fasilitas baru tersebut dapat beroperasi penuh pada akhir 2027.

"Proses instalasi hingga dimulai fase komersial akan berlangsung secara bertahap dengan target penyelesaian dan operasional pada kuartal keempat tahun 2027. Saat ini, tim proyek bersama mitra teknologi kami dari SMS Group akan memastikan setiap tahap berjalan sesuai rencana, tepat waktu, dan tentunya dengan standar keselamatan tertinggi," ungkap Tony.

Tony juga menegaskan bahwa GYS merupakan pelaku lama di industri baja nasional yang telah memiliki basis pasar kuat, khususnya pada produk baja struktural. Transformasi ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menciptakan nilai tambah lebih besar, bukan sekadar meningkatkan kapasitas produksi.

"Sebagai perusahaan yang telah lama berkontribusi di industri baja, kami memiliki posisi yang kuat dan telah diakui di pasar, khususnya untuk produk-produk baja struktural. Fokus kami dengan transformasi ini bukan sekadar mengejar persentase pangsa pasar, tetapi pada value creation yang lebih besar," kata Tony.

Melalui penambahan lini produk dan peningkatan kemampuan manufaktur, GYS optimistis mampu menjangkau kebutuhan pasar yang semakin kompleks. Perusahaan melihat peluang besar pada proyek konstruksi berskala besar, mulai dari kawasan industri, infrastruktur transportasi, hingga fasilitas publik. Penguatan kapasitas ini diyakini akan memperkokoh peran GYS di pasar baja domestik.

"Kami bertujuan untuk memperluas cakupan produk, meningkatkan kualitas produk, dan memasuki segmen pasar yang belum pernah ada di Indonesia sebelumnya. Dengan kapasitas dan kemampuan produk baru, kami optimis dapat melayani permintaan yang lebih besar dan kompleks, sehingga secara alami akan memperkuat kontribusi dan dominasi kami di pasar dalam negeri," tutupnya.


(*)

Post a Comment

0 Comments

close